Analisis Supply dan Demand Campuran Aspal Panas (Hot Mix) di Provinsi Lampung

Penulis

  • Rahayu Sulistyorini Lecturer at Faculty of Engineering Civil Department UNILA and the Governor's Expert on Development and Infrastructure

DOI:

https://doi.org/10.35450/jip.v4i01.8

Kata Kunci:

aspal panas (hot mix), Unit Asphalt Mixing Plant (AMP), demand, supply

Abstrak

Dengan peningkatan kebutuhan aspal 3,53 % setiap tahunnya, Provinsi Lampung akan mengalami kondisi demanddan supply yang mungkin tidak seimbang di beberapa tahun ke depan. Maksud penelitian ini adalah untuk menyusun kajian tentang peningkatan kebutuhan aspal panas di Provinsi Lampung beberapa tahun ke depan untuk proyek jalan nasional Kementerian PU Bina Marga dan proyek jalan provinsi Dinas Bina Marga Provinsi Lampung. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah tersedianya hasil analisis kebutuhan aspal panas di Provinsi Lampung dan rekomendasi strategi ke depannya untuk mengatasi peningkatan ke depannya. Persentase peningkatan kebutuhan hotmix pada tahun 2014 dan 2015 untuk proyek Jalan Nasional dan Jalan Provinsi adalah sebesar 30%. Hasil analisis kebutuhan dan ketersediaan hotmix pada tahun 2014 menunjukkan bahwa keseimbangan antara kebutuhan di lapangan dan ketersediaan di Provinsi Lampung masih seimbang. Hasil analisis kebutuhan dan ketersediaan hotmix pada tahun 2015 menunjukkan terjadinya kebutuhan hotmix maksimum pada rentang waktu 5 bulan terakhir yang melebihi kapasitas produksi AMP rata – rata per bulannya. Terjadi selisih yang cukup jauh antara kebutuhan dan ketersediaan hotmix yang mencapai 2 kali lipatnya dan AMP yang tersedia tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan pada tahun 2018. Unit Asphalt Mixing Plant (AMP) di Provinsi Lampung sebenarnya dapat mencukupi kebutuhan hotmix di Provinsi Lampung pada tahun 2018 untuk asumsi produksi per tahunnya. Pola pelaksanaan pekerjaan hotmix yang selalu dilaksanakan pada 6 bulan terakhir dalam hitungan kalender kerja, membuat terjadinya permintaan hotmix maksimum per bulan yang melebihi kapasitas produksi di AMP per bulannya. Hal ini yang menjadi permasalahan tentang ketidakmampuan AMP dalam memenuhi segala permintaan hotmix maksimum pada 6 bulan terakhir untuk beberapa tahun ke depan. Peningkatan produksi hotmix di AMP untuk menjadi solusi sementara akan peningkatan kebutuhan yang meningkat ini dirasakan sulit dilakukan dikarenakan Unit Asphalt Mixing Plant (AMP) yang beroperasi di Provinsi Lampung sekarang ini telah digunakan puluhan tahun/sudah tua. Perubahan pola pelaksanaan pekerjaan hotmix oleh penyedia jasa yang melaksanakan pekerjaan hotmix pada rentang waktu 6 bulan terakhir dalam satu tahunnya perlu dilakukan agar pendistribusian hotmix ke tiap proyek jalan setiap tahunnya dapat merata.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

2004. Manual Pekerjaan Campuran Beraspal 1. Direktorat Permukiman Dan Prasarana Wilayah Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah.

2004. Manual Pekerjaan Campuran Beraspal 2. Direktorat Permukiman Dan Prasarana Wilayah Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah.

2005. Pedoman Pemeriksaan Peralatan Unit Produksi Campuran Beraspal (AMP). Pusat Penelitian dan Pengembangan Prasarana Transportasi Direktorat Permukiman Dan Prasarana Wilayah Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah.

2011. Kajian Kebutuhan Dan Ketersediaan Material Dan Peralatan Konstruksi. Kementerian Pekerjaan Umum, Pusat Pembinaan Sumber Daya Investasi.

2015. Laporan Akhir Study Rantai Pasok Campuran Aspal Panas di Provinsi Lampung. Dinas Bina Marga Provinsi Lampung.

2015. Informasi Kegiatan Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Jalan dan Jembatan Nasional Tegineneng – Kota Agung. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional III Satker P2JN. Provinsi Lampung.

2015. Laporan Bulanan 07 Core Team Consultant Wilayah II Tahun Anggaran 2015. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional III Satker P2JN. Provinsi Lampung.

2015. Laporan Bulanan 07 Pengawasan Teknis Jalan Kota Bumi – Bukit Kemuning – Padang Tambak Tahun Anggaran 2015. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional III Satker P2JN. Provinsi Lampung.

2015. Laporan Bulanan 07 Pengawasan Teknis Jalan Bukit Kemuning – Padang Tambak – Liwa – Jl. Sudirman (Liwa) Tahun Anggaran 2015. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional III Satker P2JN. Provinsi Lampung.

2015. Laporan Bulanan 07 Pengawasan Teknis Jalan Bernung – Gedong Tataan – Rantau Tijang, Simpang Tanjung Karang – Tegineneng – Batas Kota Metro II Tahun Anggaran 2015. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional III Satker P2JN. Provinsi Lampung.

2015. Laporan Bulanan 07 Pengawasan Teknis Jalan Batas Provinsi Bengkulu – Padang Tampak – Simpang Gunung Kemala – Batas Kota Liwa Tahun Anggaran 2015. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional III Satker P2JN. Provinsi Lampung.

2015. Laporan Bulanan 07 Pengawasan Teknis Jalan Biha – Bengkunat – Sanggi Tahun Anggaran 2015. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional III Satker P2JN. Provinsi Lampung.

2015. Laporan Bulanan 07 Pengawasan Teknis Jalan Sanggi – Wonosobo – Kota Agung Tahun Anggaran 2015. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional III Satker P2JN. Provinsi Lampung.

Direktorat Bina Marga dan Pengairan. 2012. Pengertian Aspal Beton (Hotmix). Diakses pada tanggal 25 Februari 2016.

Natsir, Mochammad. 2012. Sistem Rantai Pasok Material Dan Peralatan Konstruksi Untuk Mendukung Investasi Infrastruktur. Kepala Pusat Pembinaan Sumber Daya Investasi. Badan Pembinaan Konstruksi. Kementerian Pekerjaan Umum. 18 hal.

Sukirman, Silvia. 1999. Perkerasan Lentur Jalan Raya. NOVA. Bandung. 129 hal.

Sutoyo. 1999. Strategi Merancang Pekerjaan Campuran Beraspal Panas (Hotmix) Yang Kuat Dan Awet Dalam Upaya Meningkatkan Kinerja Perkerasan Jalan Yang Handal. Jurnal Ilmiah Dinas Bina Marga. Jawa Timur. 19 hal.

Diterbitkan

2016-04-01

Cara Mengutip

Sulistyorini, R. (2016). Analisis Supply dan Demand Campuran Aspal Panas (Hot Mix) di Provinsi Lampung. Inovasi Pembangunan : Jurnal Kelitbangan, 4(01), 47-62. https://doi.org/10.35450/jip.v4i01.8

Terbitan

Bagian

Articles