Pembuatan Semen Geopolimer Ramah Lingkungan Berbahan Baku Mineral Basal Guna Menuju Lampung Sejahtera

Penulis

  • Muhammad Amin Balai Penelitian Mineral Lampung-LIPI
  • Suharto User Balai Penelitian Mineral Lampung-LIPI

DOI:

https://doi.org/10.35450/jip.v5i01.31

Kata Kunci:

semen, geopolimer, basal, silikat, aluminat

Abstrak

Semen merupakan bahan bangunan yang sangat penting bagi pembangunan dan kebutuhan akan semen semakin meningkat sejalan dengan peningkatan sarana dan prasarana manusia. Seiring dengan semakin meningkatnya permintaan semen maka semakin meningkat pula tingkat pencemaran lingkungan karena pada proses pembuatan semen akan melepas gas karbon dioksida (CO2) yang lepas ke atmosfer. Semen geopolimer merupakan salah satu alternatif untuk mengganti semen yang tidak ramah lingkungan dengan cara melakukan sintesis bahan yang banyak mengandung silikat-aluminat dan itu ada pada mineral basal. Berdasarkan analisa XRF mineral basal merupakan salah satu material pozolan karena kandungan silika dan alumina sangat tinggi yakni 56,15% SiO2, 17,37% Al2O3, 8,25% CaO dan 4,62% Fe2O3. Mineral basal disintesis menjadi geopolimer menggunakan larutan pengaktif NaOH yang bervariasi 2,5; 3,9; 6 dan 8% dengan penambahan natrium silikat sebanyak 9,75 % dan dipanas-keringkan (cured) pada suhu 60, 80, dan 100oC selama 5 jam. Karakterisasi semen geopolimer berbahan baku mineral basal menunjukan kuat tekan yang optimum pada penambahan NaOH 3,9% sebesar 435 kg/cm2 pada suhu 60oC, 589 kg/cm2 pada suhu 80oC, dan 598 kg/cm2 pada suhu 100oC. Nilai porositas semakin kecil seiring penambahan NaOH dan suhu curing dengan nilai optimum porositas pada penambahan NaOH 3,9% sebesar 9,82% pada suhu 60oC, 9,46% pada suhu 80oC, dan 7,30 % pada suhu 100oC dan pada penambahan NaOH 6 % porositas naik kembali menjadi sebesar 13,10% pada suhu 60oC, 12,08% pada suhu 80oC, dan 10,18 pada suhu 100oC. Dari mutu nilai kuat tekan semen geopolimer berbahan baku mineral basal masih tinggi dibandingkan dengan semen konvensional standar yaitu sebesar 324 kg/cm2 dan porositas sebesar 21,28%. Mineral basal dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan semen geopolimer karena kualitas semen lebih baik dibandingkan semen konvensional dan layak untuk dikembangkan sebagai semen ramah lingkungan.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Anonim, Indikator Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, Pusat Data dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementrian ESDM, 2011.

Ardianto, Semen PCC, diakses 2 April 2014.

Azhari,et.al, Pemanfatan Residu Bauksit Untuk Pembuatan Bata Bangunan Berbasis Mineral Geopolimer, Kelompok Tekbnologi Pengolahan dan Pemanfatan Mineral, Puslitbang TEKMIRA, 2011.

Arioz.E, et.al, The Efect of Curing Conditions on the Properties of Geopolymer Samples, International Journal of Chemical Enginering and Aplication Vol 4 No 6 Desember 2013, hal 423- 426.

Azwar,M, Geologi dan Mineralogi Tanah, Identifikasi Batuan, Paper Mata Kuliah, Fakultas Pertanian Jurusan Tanah Universitas Gajah Mada, Yogjakarta 2011.

Bayuseno.A.P,et.al, Sintesis Semen Geopolimer Berbahan Dasar Abu Vulkanik Dari Erupsi Gunung Merapi, Jurnal Teknik Sipil Rotasi, Vol 12, No.4 Oktober 2010, hal 10-16.

Diharjo,K, et,al, Sifat Tahan Api dan Kekuatan Bending Komposit Geopolimer: Analisis Pemilihan Jenis Partikel Geomaterial, Proseding inSinas 2012.

Davidovits,J, Geopolymer Cement, Institute Geopolymer, France, 2013.

Efendy,AH, Natrium Silikat Sebagai Bahan Penghambat Api Aman Lingkungan, Jurnal Teknik Lingkungan Vo.8 No.3, September 2007, Jakarta, hal 245-252.

Efendy Hady, Studi StrukturMikro Pengikatan Resin Epoksi Pada Beton, Jurnal Penelitian Enjiniring, Vol 12 No.2, 2009, hal 135-140.

Ekaputri,J.J, Triwulan, Sodium Sebagai Aktivator Fly Ash, Trass dan Lumpur Sidoarjo Dalam Beton Geopolimer, Jurnal Teknik Sipil, Vol 20.No.1 April 2013.

https://perdalpro.wordpress.com, Pra Design Pabrik Portland Composite Cement (PCC) Dengan Proses Kering, diakses 1 April 2014.

http://kompas.com, Geopolimer Beton Tanpa Semen Yang Ramah Lingkungan, diakses 02 Juni 2015.

http://www.unhas.ac.id, Semen Cepat Geopolimer dan Pembuatannya, diakses 15 Januari 2016.

Impy Nurbahri, Optimalisasi Pembuatan Semen PCC, diakses 24 Januari 2016.

Kusumastuti,E, Pemanfatan Abu Vulkanik Gunung Merapi Sebagai Geopolimer (Suatu Polimer Anorganik Aluminosilikat), Jurnal MIPA 35 (1), 2012, Universitas Negeri Semarang.

Manuahe,R, et.al, Kuat Tekan Beton Geopolimer Berbahan Dasar Abu Terbang (Fly Ash), Jurnal Sipil Statik, Vol 2.No.6 September 2014, hal 277- 282.

Patankar,S.V, et.al, Effect Of Concentration of Sodium Hydroxide and Degree of Heat Curing on Fly Ash-Based Geopolymer Mortar, Indian Journal of Material Science, Vol 2014, Article ID 938789, 6 pages.

Rowles,M, et.al, Chemical Optimasions of the Compresive strenght of Aluminosilicate Geopolymer Synthesised by Sodium Silicate Active of Metakaolinite, Journal of Materials Chemistry, 2013.

Siddigui,R, et.al, Basalt: Unconventional Uses Of a Conventional Rock, International Jurnal Of Science and Engenering, Vol.3, Special Number ICRAESM, 2015, pp: 116-123.

Sonafrak,C, Geopolymersin Alaska, Cold Climate Housing Reseach Center, Investigate 21st Century Cemen Production, 2014.

Widojoko.L, et.al, Kinerja Abu Batu Basalt Skoria Dengan Menggunakan Semen Serbaguna Baturaja dan Superplastiser Structure 335, Jurnal Teknik Sipil UBL, Vol 2 No. 1 April 2011 hal 79- 86

Diterbitkan

2017-04-01

Cara Mengutip

Amin, M., & User, S. (2017). Pembuatan Semen Geopolimer Ramah Lingkungan Berbahan Baku Mineral Basal Guna Menuju Lampung Sejahtera. Inovasi Pembangunan : Jurnal Kelitbangan, 5(01), 30-45. https://doi.org/10.35450/jip.v5i01.31

Terbitan

Bagian

Articles