Pembinaan Sosial-Keagamaan Lanjut Usia Dalam Membangun Konstruk Kesalehan Sosial
DOI:
https://doi.org/10.35450/jip.v7i2.138Kata Kunci:
Lansia, agama, pendidikan, sosial, keterampilanAbstrak
Tulisan ini adalah intisari dari hasil penelitian tentang pembinaan sosial-keagamaan lanjut usia (lansia) dalam membangun konstruk kesalehan sosial di Panti Sosial Lanjut Usia (PSLU) Bhakti Yuswa Lampung. Dalam kondisi yang tertekan, pemahaman keagamaan lansia memerlukan pembinaan agar mereka merasa dekat dengan Tuhan sehingga tentramlah hati dan perilakunya baik secara agama maupun sosial. Pembinaan sosial-keagamaan perlu dilakukan dengan tujuan mendidik dan mengarahkan lanjut usia agar mereka mampu mengadakan perubahan, perbaikan, peningkatan, dan pengalaman-pengalaman terhadap ajaran agama Islam sasuai dengan tuntunan al-Qur`an dan Hadist. Khususnya dalam berakhidah, beribadah, dan berinteraksi sosial. Fokus kajian penelitian ini adalah lanjut usia atau orang jompo di Panti Panti Sosial Lanjut Usia (PSLU) Bhakti Yuswa Lampung yang berusia 60 tahun keatas, tidak mampu mencari nafkah untuk keperluan hidup sehari-hari, tidak mempunyai sanak saudara yang dapat memberikan bantuan kelangsungan hidupnya. Panti Panti Sosial Lanjut Usia (PSLU) Bhakti Yuswa Lampung adalah sebuah unit pelaksanaan teknis Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Tingkat Provinsi Lampung yang memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat khususnya yang kurang beruntung. Secara sosial dan cuma-cuma, panti ini memberikan pelayanan terhadap lanjut usia. Di tempat ini para lanjut usia mendapatkan cinta kasih, perawatan jasmani dan rohani, sehingga mereka dapat menikmati hari tuanya dan mendapatkan ketentraman lahir dan batin. Berdasarkan istilah tersebut maka penulis tegaskan bahwa maksud judul diatas adalah suatu penelitian tentang usaha atau kegiatan yang dilaksanakan oleh para pembina agama di Panti Panti Sosial Lanjut Usia (PSLU) Bhakti Yuswa Lampung yang berupa bimbingan terutama agama Islam yang diberikan kepada sekelompok lanjut usia dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan sikap, perbuatan, dan tingkah laku agar selaras dan sesuai dengan ajaran agama Islam.
Unduhan
Referensi
Abu Ahmadi. (1994). Dasar-dasar Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
AG. Lunandi. (t.t.) Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.
Al Imam Abdullah Muhammad ibnu Ismail ibnu Ibrahim ibnu Al Mughiroh bin Baridziyah Al Bukhory Al Ja’fy. (1981). Al Shohih Al Buchory. Turki : Daarul Fikri.
Andi Mappeire. (1983). Psikologi Orang Dewasa. Surabaya: Usaha Nasional.
Departemen Agama RI. (t.t.). Al-Quranul Karim dan Terjemahanya. Semarang : CV. Thoha Putra.
______. (t.t.). Tuntunan Praktis Penerangan Agama Islam. Jakarta: Multi Yoga dan CO.
Gordon G. Darkunwold Sharon B Merriam. (t.t.) Adult Education Fondation of Practice. New York: Hopper and Raw Bublisses.
Hadari Nawawi. (1993). Pendidikan Dalam Islam. Surabaya: Usaha Nasional.
Kholid Abu Syadi. (2002). Tamu Terakhir. Jakarta: Gema Insani Press.
Lexy J. Moleong. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mahfudz Sholahuddin. (1987). Metodologi Pendidikan agama. Surabaya: PT Bina Ilmu.
Muhaimin-Abdul Mujib. (1993). Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung: Trigenda Karya.
Muhammad Al Thoumy Al-Syaibani. (1979). Falsafah Pendidikan Agama Islam Terjemahan Dr. H. Langgulung. Jakarta: Bulan Bintang.
Sapari Imam Asy’ari. (1981). Metodologi Penelitian. Surabaya: Usaha Nasional.
S. Nasution. (2001). Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara.
Suharsimi Arikunto. (1990). Prosedur Penelitian Ilmiah, suatu pendekatan praktis. Jakarta: Rineka Cipta.
Soelaiman Yosoef & Slamet Santoso. (1979). Pendidikan Luar Sekolah. Surabaya: Usaha Nasional.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1998). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
W.J.S. Poerwadarminta. (1971). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Zuhairi. (1983). Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam. Surabaya: Usaha Nasional.
Zakiyah Darodjat. (1982). Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental. Jakarta : Bulan Bintang
______. (1994). Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang.
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Penulis yang mengirimkan jurnal harus mengerti bahwa jurnal yang diterima dan dipublikasikan, hak cipta jurnal tersebut diberikan kepada Inovasi Pembangunan: Jurnal Kelitbangan (JIP), Balitbangda Provinsi Lampung sebagai penerbit jurnal.
Hak cipta mencakup hak eksklusif untuk mereproduksi dan mengirimkan jurnal ini dalam semua bentuk dan media, termasuk mencetak ulang, memotret, mikrofilm dan reproduksi sejenis lainnya, serta terjemahan, reproduksi sebagian / bagian dari jurnal ini, penyimpanannya di basis data dan penularannya oleh bentuk atau media apapun seperti salinan elektronik, elektrostatik dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetik, dll.