ANALISIS KINERJA STRUKTUR GEDUNG BETON BERTULANG SESUAI ATC-40

Abstract

Keinsinyuran menerapkan prinsip ilmiah dan matematis untuk merancang, mengembangkan, dan memelihara struktur yang aman dan efisien. Di Indonesia, yang rawan gempa kuat, penting untuk menerapkan konsep bangunan tahan gempa sesuai SNI 1726-2019, yang mensyaratkan desain bangunan untuk menahan gempa dengan periode ulang 500, 1000, dan 2500 tahun. Penelitian ini bertujuan menentukan kriteria kinerja seismik struktur menggunakan sistem SRMPK berdasarkan perpindahan yang dihitung dengan ATC-40, menunjukkan distribusi sendi plastis, serta mengidentifikasi pola keruntuhan dan kerusakan joint dari analisis pushover. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur bangunan mampu menunjukkan perilaku nonlinear, dengan sendi plastis mayoritas terjadi pada balok sebelum kolom, memenuhi konsep kolom kuat - balok lemah. Evaluasi kinerja struktur menurut ATC-40 menunjukkan bahwa level kinerja gedung SRMPK pada arah x-x dan y-y berada pada kategori Immediate Occupancy (IO) dengan nilai 0.011, yang berarti bangunan aman saat gempa, dengan risiko minimal pada korban jiwa dan kegagalan struktur, tidak mengalami kerusakan berarti, dan dapat difungsikan kembali segera dengan kekuatan dan kekakuan hampir sama seperti sebelum gempa. Tingkat kerawanan/kinerja struktur gedung yang didesain sudah sangat aman karena dalam ATC-40, gedung perkantoran diperbolehkan berada pada fase LS (Life Safety). Sesuai ATC-40, nilai tingkat IO (Immediate Occupancy) adalah 0,01 dan tingkat kinerja LS (Life Safety) adalah 0,02. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa tingkat kinerja berada pada kategori IO (Immediate Occupancy) yang sangat aman.