ANALISIS MAKNA KONTEKSTUAL DALAM UNGKAPAN ADAT PERKAWINAN MASYARAKT DESA BORU KEDANG

Authors

  • Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka

DOI:

https://doi.org/10.35450/jip.v12i03.662

Keywords:

Upacara adat, Perkawinan, Keluarga, Adat

Abstract

Dalam upacara adat perkawinan melibatkan dua pihak keluarga yaitu keluarga calon mempelai perempuan dan calon mempelai laki-laki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan makna kontekstual yang terkandung dalam ungkapan adat perkawinan dan gambaran umum tentang perkawinan adat di Desa Boru Kedang Kecamatan Wulanggitang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskritif kualitatif. Data yang di peroleh dalam penelitian ini adalah data lisan berupa ungkapan adat dalam perkawinan pada masyarakat Desa Boru Kedang Kecamatan Wulanggitang Kabupaten Flores Timur, sumber data menggunakan data yang di peroleh secara langsung dari informan atau objek yang di teliti. Dalam penelitian ini data di peroleh melalui wawancara kepada tokoh adat setempat yang terkait dengan bahasa peneliti yang dilengkapi dengan alat bantu rekam. Hasil penelitian bahwa, perkawinan adat yang dilakukan oleh masyarakat Desa Boru Kedang memiliki makna kontekstual, yang terdapat dalam ungkapan adat seperti “selamat malam, saya datang mau minta kalau kamu ada tempat untuk saya tidur, kamu ada tanah atau tidak, dan meja kaki patah

Downloads

Download data is not yet available.

References

Siti, R. (2020). Pelaksanaan Budaya Paca (Belis) dalam Perkawinan Adat Masyarakat Manggarai Desa Golo Bilas Kecematan Komodo Kabupaten repository.ummat.ac.id. https://repository.ummat.ac.id/id/eprint/1703
Nono, F. (2022). Belis: Sebuah Tradisi Perkawinan Suku Dawan. Jurnal Teologi dan Pelayanan Kerusso, 7(1), 39-50.
Priska, I., & Yasa, K.Y. K. (2020). Upacara Kapu Agu Naka Masyarakat Desa Watu Rambung Kecamatan Lembor Selatan Kabupaten Manggarai Barat Ditinjau Dari Perspektif Sosial Budaya.Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial,1(1), 6471.
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/nirwasita/article/view/868
Doko, E. W., Suwitra, I. M., & (2021). Tradisi Kawin Tangkap (Piti Rambang) Suku Sumba Di Nusa Tenggara Timur. Jurnal Konstruksi Hukum,2(3), 656-660
Rohmah, A., Annisa, D., & Hidayah, N. (2023). Analisis Makna Tekstual dan Kontekstual Hadist Tentang Niat Dalam Kitab Arba’in Nawawi. Al-Lahjah: Jurnal Pendidikan, Bahasa Arab, dan Kajian Linguistik Arab, 6(1), 42-46.
Jama, K. B. (2021). Makna kontekstual dalam cerpen jejak pelangi di gunung kenari karya Jefta H. Atapeni. Jurnal Lazuardi, 4(2), 99-113.
Mubarak, H., & Yahya, A. M. (2022). Analisis Makna Kontekstual dalam Percakapan Sehari-Hari Masyarakat Mandar Kecamatan Pulau Laut Tanjung Selayar Kabupaten Kotabaru. Cendekia: Jurnal Ilmiah PENDIDIKAN, 10(2), 355-365.
Parwis, F. Y. (2017). Analisis Makna Kontekstual dari Kolom Kartun Peanuts Pada Harian The Jakarta Post. Deiksis, 9(02), 129-137.
Setyawan, M.Y. 2022. Urgensi Makna Kontekstual (Dalālah Siyāqiyyah) dan Teori Kontekstual (Naẓariyyah al-Siyāq) dalam Penelitian Semantik. Insyirah: Jurnal Ilmu Bahasa Arab dan Studi Islam. 5(1): 26–38.
Sugiyono, 2016. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Published

2024-12-02

How to Cite

Yoakim Yoalnda Mario. (2024). ANALISIS MAKNA KONTEKSTUAL DALAM UNGKAPAN ADAT PERKAWINAN MASYARAKT DESA BORU KEDANG. Inovasi Pembangunan : Jurnal Kelitbangan, 12(3). https://doi.org/10.35450/jip.v12i03.662