The Influence Of Temperature and Contact Time On Waste Cooking Oil’s Adsorption Using Bagasse Adsorbent
DOI:
https://doi.org/10.35450/jip.v7i2.131Keywords:
Adsorption, Bagasse, Colors, FFA, Used cooking oilAbstract
Cooking oil is one of basic needs that very often used by public. Cooking oil that has been used it will occur characteristic’s change and if consderated from chemical composition it has carcinogen content. One way of doing things for used cooking oil is adsorption method. Goal of this research for reduce Free Fatty Acid content and color changes on used cooking oil used bagasse adsorbent, with variant adsorption temperature 32, 40, and 50oC, also contact time as 45, 90, and 180 minutes. Best results of this research are FFA 85.10% reduction occur at 40-50oC with 180 minutes contact time and the biggest color change occur at 50oC with 180 contact time is 14.925%.
Downloads
Download data is not yet available.
References
Asip, F. (2015). Uji Efektifitas Cangkang Telur Dalam Mengadsorpsi Ion Fe Dengan Proses Batch. Jurnal Teknik Kimia, Vol.15 No.2.
Baptise, B. J., Esther, N., Mirela, P., & Richard, K. (2013). Adsorption Isotherm and Kinetics Modeling of Carotene and Free Fatty Acids Adsorption from Palm Oil onto Montmorillonite. International Journal of Biosciences Vol. 3, NO. 3, 15-24.
Bonassa, G., Schneider, L. T., Alves, H. J., Ricardo, T., Meier, W., Frigo, E. P., & Teleken, J. G. (2016). Sugarcane Bagasse Ash for Waste Cooking Oil Treatment Applications. Journal of Environmental Chemical Engineering.
BPLG. 2009. Standar Operating Procedure (SOP) tentang Analisis Tingkat Kecerahan Warna dengan Nanocolor. Jakarta: Badan Pusat Lingkungan Geologi.
Choe, E and Min, D.B,. (2007). Chemistry of Deep Fat-Frying Oils. Journal of Food Science. Vol. 00, Nr. 0.
Coulson and Richardson. 2002. Particle Technology and Separation Process. 5th ed. Vol. 2 : Butterworth Heinemann.
DeMann, J. M. (1999) Principles of Food Chemistry Third Edition, An Aspen Publication, Gaithersburg Maryland.
Diana A,M., Nuryana F,M. 2015. Metabolisme Glukosa, Urea, dan Trigliserida (Teknik Spektrofotometri).
Edwar, Z. (2011). Pengaruh Pemanasan Terhadap Kejenuhan Asam Lemak Minyak Goreng Sawit dan Minyak Goreng Jagung. J Indon Med Assoc, Vol. 61, No. 6.
Girsang, E. (2015). Serbuk Biji Salak (Salacca zalacca) Sebagai Biosorben Dalam Memperbaiki Kualitas Minyak Goreng Bekas. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains. SNPS.Surakarta.
Hajar, E. I., & Mufidah, S. (2016). Penurunan Asam Lemak Bebas pada Minyak Goreng Bekas Menggunakan Ampas Tebu untuk Pembuatan Sabun. Jurnal Integrasi Proses Vol. 6, No. 1, 22-27.
Hanum, F., Gultom, R. J., & Simanjuntak, M. (2017). Adsorpsi Zat Warna Metilen Biru dengan Karbon Aktif dari Kulit Durian Menggunakan KOH dan NAOH sebagai Aktivator. Jurnal Teknik Kimia USU, Vol.6, No. 1, 49-55.
Hendra,R. (2008). Pembuatan Karbon Aktif. Depok:Universitas Indonesia.
Indriyani Kus. (2005). Pembuatan Arang Aktif Dari Tempurung Kelapa Sawit Dengan Aktivator Na2SO4. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Irawan,dkk. (2013). Pengurangan Kadar Asam Lemak Bebas (Free Fatty Acid) dan Warna Dari Minyak Goreng Bekas Dengan Proses Adsorpsi Menggunakan Campuran Serabut Kelapa dan Sekam Padi. Konversi, Vol 2 No.2.
Jamilatun Siti.2014.Pembuatan Arang Aktif Dari Tempurung Kelapa dan Aplikasinya Untuk Penjernihan Asap Cair.Yogyakarta:Universitas Ahmad Dahlan
Jimenez V,et al.Materials for Activated Carbon Fiber Synthesis.Spain:University of Castilla.
Karthikeyan K.T,et al. (2016). A Discussion About Surface Diffusion Mechanism for the Adsorption of Basic Green 4 Dye on to Various Nano Structured Carbon Materials. e-Journal of Surface Science and Nanotechnology. Vol.14 (165-174).
Kurniadin, A., & Murdiono. (2011). Penjernihan Minyak Goreng Bekas dengan Proses Adsorpsi Menggunakan Arang Biji Salak. Semarang: Universitas Diponegoro.
Kusumaningrum, W., & Nurhayati, I. (2016). Penggunaan Karbon Aktif dari Ampas Tebu sebagai Media Adsorbsi untuk Menurunkan Kadar Fe (BEsi) dan Mn (Mangan) Pada Air Sumur Gali di Desa Gelam Candi. Jurnal Teknik Waktu Volume 14 Nomor 01, 1-7.
Laksono, E.W., (2007). Studi Mekanisme Adsorpsi Menggunakan XPS. Jurdik Kimia FMIPA UNY. ISBN: 978-979-99314-2-9. Yogyakarta.
Lin Chien. (1979). Kinetics and Mechanism of Adsorption of Heavy Metal Ions on Activated Carbon. Texas: Texas Tech University.
Lucky,P, Y. (2015). Pemanfaatan Limbah Ampas Tebu Sebagai Adsorben Untuk Peningkatan Kualitas Air Gambut. JOM, Vol.2 No.1.
Mangallo, B. dkk. (2014). Efektivitas Arang Aktif Kulit Salak Pada Pemurnian Miyak Goreng Bekas. Chem.Prog. Vol. 7, No. 2.
Nasir, N. W., Nurhaeni, & Musafira. (2014). Pemanfaatan Arang Aktif Kulit Pisang Kepok (Musa Normalis) sebagai Adsorben untuk Menurunkan Angka Peroksida dan Asam Lemak Bebas Minyak Goreng Bekas. Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1), 18-30.
Noriko,N. dkk. (2012). Analisis Penggunaan dan Syarat Mutu Minyak Goreng pada Penjaja Makanan di Food Court UAI. Al Azhar Indonesia Seri Sains dan Teknologi, Vol. 1 No.3
Pakpahan,dkk. (2013). Pengurangan FFA dan Warna Dari Minyak Jelantah Dengan Adsorben Serabut Kelapa dan Jerami. Jurnal Teknik Kimia USU, Vol.2, No.1.
Putra Alfian,dkk. (2012). Recovery Minyak Jelantah Menggunakan Mengkudu Sebagai Adsorben. Prosiding Seminar Nasional PERTETA. Desember. Malang
Rahayu L.H, dkk. (2014). Potensi Sabut dan Tempurung Kelapa Sebagai Adsorben Untuk Meregenerasi Minyak Jelantah. Momentum, Vol.10,No.1.
Rahajeng. (2016, Desember). Ketengikan Minyak. Retrieved from http:kompasiana.com
Ramdja, A,. dkk. (2010). Pemurnian Minyak Jelantah Menggunakan Ampas Tebu Sebagai Adsorben. Jurnal Teknik Kimia, No.1, Vol.17
Saptono,R. (2008). Pengetahuan Bahan Polimer. Departemen Metalurgi dan Material FTUI. Depok.
Sarwadi, & Putra, A. (2014). Pengaruh Konsentrassi Arang Ampas Tebu terhadap Daya Serapnya pada Limbah Cair Kelapa Sawit. Jurnal Fisika Unand, Vol. 3, No. 3, 128-134.
Shofa. (2012). Pembuatan Karbon Aktif Berbahan Baku Ampas Tebu Dengan Aktivasi Kalium Hidroksida. Program Sarjana Universitas Indonesia, Depok.
Somnuk Chutapa, et al. (2013). Cytotoxicity of Used Frying Oil Recovered by Different Adsorbents. Kasetsart J. (Nat. Sci.) 47 : 874-884.
Surezt, A. (2008). Pengaruh Suhu, Konsentrasi Zat Aktivator dan Waktu Aktivasi Terhadap Daya Serap Karbon Aktif Dari Tempurung Kemiri. Indralaya.Universitas Sriwijaya
Surezt Azhary,dkk. (2008). Pengaruh Suhu, Konsentrasi Zat Aktivator dan Waktu Aktivasi Terhadap Daya Serap Karbon Aktif Dari Tempurung Kemiri. Indralaya.Universitas Sriwijaya
Suroso. (2013) Kualitas Minyak Goreng Habis Pakai Ditinjau dari Bilangan Peroksida, Bilangan Asam dan Kadar Air. Jurnal Kefarmasian Indonesia, (77-88).
Syauqiah, I., Amalia, M., & Kartini, H. A. (2011). Analisis Variasi Waktu dan Kecepatan Pengaduk pada Proses Adsorpsi Limbah Logam Berat dengan Arang Aktif. Info Teknik, Vol. 12, No. 1, 11-20
Utari, W. dkk. (2013). Efektifitas Karbon Aktif dalam Menurunkan Kadar Bilangan Peroksida dan Penjernihan Warna pada Minyak Goreng Bekas. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Viantini Frima & Yustinah. (2015). Pengaruh Temperatur Pada Proses Pemurnian Minyak Goreng Bekas Dengan Buah Mengkudu. Jakarta:Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Wannahari, R, N,. (2012). Reduction of Peroxide Value in Used Palm Cooking Oil Using Bagasse Adsorbent. American International Journal of Contemporary Research. Vol. 2, No. 1.
Yeni (2014, September) Bahaya Minyak Jelantah Bagi Kesehatan, http://www.jeniusz.wordpress.com.,
Yoseva, P. L., Muchtar, A., & Sophia, H. (2015). Pemanfaatan Limbah Ampas Tebu sebagai Adsorben untuk Peningkatan Kualitas Air Gambut. JOM FMIPA Volume 2 No. 1, 56-63.
Yulia, E., Mulyati, A. H., & Nuraeni, F. (t.thn.). Kualitas Minyak Goreng Curah yang Berada di Pasar Tradisional di Daerah Jabotabek pada Berbagai Penyimapanan. Bogor: Universitas Pakuan
Yustinah. (2015). Pengaruh Konsentrasi Aktivator NaOH Pada Proses Pembuatan Arang Aktif Terhadap Kualitas Minyak Bekas Setelah Proses Pemurnian. Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2015. ISSN:2407-1846.
Zhang, Q., Saleh, A. S., Chen, J., & Shen, Q. (2012). Chemical Alterations Taken Place During Deep-Fat Fying Based on Certain Reaction Products : A Review. Chemistry and Physics of Lipids, 662-681.
Zulfa Aditya. (2011). Uji Adsorpsi Gas Karbon Monoksida (CO) Menggunakan Zeolit Alam Malang dan Lampung. Depok:Universitas Indonesia.
Baptise, B. J., Esther, N., Mirela, P., & Richard, K. (2013). Adsorption Isotherm and Kinetics Modeling of Carotene and Free Fatty Acids Adsorption from Palm Oil onto Montmorillonite. International Journal of Biosciences Vol. 3, NO. 3, 15-24.
Bonassa, G., Schneider, L. T., Alves, H. J., Ricardo, T., Meier, W., Frigo, E. P., & Teleken, J. G. (2016). Sugarcane Bagasse Ash for Waste Cooking Oil Treatment Applications. Journal of Environmental Chemical Engineering.
BPLG. 2009. Standar Operating Procedure (SOP) tentang Analisis Tingkat Kecerahan Warna dengan Nanocolor. Jakarta: Badan Pusat Lingkungan Geologi.
Choe, E and Min, D.B,. (2007). Chemistry of Deep Fat-Frying Oils. Journal of Food Science. Vol. 00, Nr. 0.
Coulson and Richardson. 2002. Particle Technology and Separation Process. 5th ed. Vol. 2 : Butterworth Heinemann.
DeMann, J. M. (1999) Principles of Food Chemistry Third Edition, An Aspen Publication, Gaithersburg Maryland.
Diana A,M., Nuryana F,M. 2015. Metabolisme Glukosa, Urea, dan Trigliserida (Teknik Spektrofotometri).
Edwar, Z. (2011). Pengaruh Pemanasan Terhadap Kejenuhan Asam Lemak Minyak Goreng Sawit dan Minyak Goreng Jagung. J Indon Med Assoc, Vol. 61, No. 6.
Girsang, E. (2015). Serbuk Biji Salak (Salacca zalacca) Sebagai Biosorben Dalam Memperbaiki Kualitas Minyak Goreng Bekas. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains. SNPS.Surakarta.
Hajar, E. I., & Mufidah, S. (2016). Penurunan Asam Lemak Bebas pada Minyak Goreng Bekas Menggunakan Ampas Tebu untuk Pembuatan Sabun. Jurnal Integrasi Proses Vol. 6, No. 1, 22-27.
Hanum, F., Gultom, R. J., & Simanjuntak, M. (2017). Adsorpsi Zat Warna Metilen Biru dengan Karbon Aktif dari Kulit Durian Menggunakan KOH dan NAOH sebagai Aktivator. Jurnal Teknik Kimia USU, Vol.6, No. 1, 49-55.
Hendra,R. (2008). Pembuatan Karbon Aktif. Depok:Universitas Indonesia.
Indriyani Kus. (2005). Pembuatan Arang Aktif Dari Tempurung Kelapa Sawit Dengan Aktivator Na2SO4. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Irawan,dkk. (2013). Pengurangan Kadar Asam Lemak Bebas (Free Fatty Acid) dan Warna Dari Minyak Goreng Bekas Dengan Proses Adsorpsi Menggunakan Campuran Serabut Kelapa dan Sekam Padi. Konversi, Vol 2 No.2.
Jamilatun Siti.2014.Pembuatan Arang Aktif Dari Tempurung Kelapa dan Aplikasinya Untuk Penjernihan Asap Cair.Yogyakarta:Universitas Ahmad Dahlan
Jimenez V,et al.Materials for Activated Carbon Fiber Synthesis.Spain:University of Castilla.
Karthikeyan K.T,et al. (2016). A Discussion About Surface Diffusion Mechanism for the Adsorption of Basic Green 4 Dye on to Various Nano Structured Carbon Materials. e-Journal of Surface Science and Nanotechnology. Vol.14 (165-174).
Kurniadin, A., & Murdiono. (2011). Penjernihan Minyak Goreng Bekas dengan Proses Adsorpsi Menggunakan Arang Biji Salak. Semarang: Universitas Diponegoro.
Kusumaningrum, W., & Nurhayati, I. (2016). Penggunaan Karbon Aktif dari Ampas Tebu sebagai Media Adsorbsi untuk Menurunkan Kadar Fe (BEsi) dan Mn (Mangan) Pada Air Sumur Gali di Desa Gelam Candi. Jurnal Teknik Waktu Volume 14 Nomor 01, 1-7.
Laksono, E.W., (2007). Studi Mekanisme Adsorpsi Menggunakan XPS. Jurdik Kimia FMIPA UNY. ISBN: 978-979-99314-2-9. Yogyakarta.
Lin Chien. (1979). Kinetics and Mechanism of Adsorption of Heavy Metal Ions on Activated Carbon. Texas: Texas Tech University.
Lucky,P, Y. (2015). Pemanfaatan Limbah Ampas Tebu Sebagai Adsorben Untuk Peningkatan Kualitas Air Gambut. JOM, Vol.2 No.1.
Mangallo, B. dkk. (2014). Efektivitas Arang Aktif Kulit Salak Pada Pemurnian Miyak Goreng Bekas. Chem.Prog. Vol. 7, No. 2.
Nasir, N. W., Nurhaeni, & Musafira. (2014). Pemanfaatan Arang Aktif Kulit Pisang Kepok (Musa Normalis) sebagai Adsorben untuk Menurunkan Angka Peroksida dan Asam Lemak Bebas Minyak Goreng Bekas. Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1), 18-30.
Noriko,N. dkk. (2012). Analisis Penggunaan dan Syarat Mutu Minyak Goreng pada Penjaja Makanan di Food Court UAI. Al Azhar Indonesia Seri Sains dan Teknologi, Vol. 1 No.3
Pakpahan,dkk. (2013). Pengurangan FFA dan Warna Dari Minyak Jelantah Dengan Adsorben Serabut Kelapa dan Jerami. Jurnal Teknik Kimia USU, Vol.2, No.1.
Putra Alfian,dkk. (2012). Recovery Minyak Jelantah Menggunakan Mengkudu Sebagai Adsorben. Prosiding Seminar Nasional PERTETA. Desember. Malang
Rahayu L.H, dkk. (2014). Potensi Sabut dan Tempurung Kelapa Sebagai Adsorben Untuk Meregenerasi Minyak Jelantah. Momentum, Vol.10,No.1.
Rahajeng. (2016, Desember). Ketengikan Minyak. Retrieved from http:kompasiana.com
Ramdja, A,. dkk. (2010). Pemurnian Minyak Jelantah Menggunakan Ampas Tebu Sebagai Adsorben. Jurnal Teknik Kimia, No.1, Vol.17
Saptono,R. (2008). Pengetahuan Bahan Polimer. Departemen Metalurgi dan Material FTUI. Depok.
Sarwadi, & Putra, A. (2014). Pengaruh Konsentrassi Arang Ampas Tebu terhadap Daya Serapnya pada Limbah Cair Kelapa Sawit. Jurnal Fisika Unand, Vol. 3, No. 3, 128-134.
Shofa. (2012). Pembuatan Karbon Aktif Berbahan Baku Ampas Tebu Dengan Aktivasi Kalium Hidroksida. Program Sarjana Universitas Indonesia, Depok.
Somnuk Chutapa, et al. (2013). Cytotoxicity of Used Frying Oil Recovered by Different Adsorbents. Kasetsart J. (Nat. Sci.) 47 : 874-884.
Surezt, A. (2008). Pengaruh Suhu, Konsentrasi Zat Aktivator dan Waktu Aktivasi Terhadap Daya Serap Karbon Aktif Dari Tempurung Kemiri. Indralaya.Universitas Sriwijaya
Surezt Azhary,dkk. (2008). Pengaruh Suhu, Konsentrasi Zat Aktivator dan Waktu Aktivasi Terhadap Daya Serap Karbon Aktif Dari Tempurung Kemiri. Indralaya.Universitas Sriwijaya
Suroso. (2013) Kualitas Minyak Goreng Habis Pakai Ditinjau dari Bilangan Peroksida, Bilangan Asam dan Kadar Air. Jurnal Kefarmasian Indonesia, (77-88).
Syauqiah, I., Amalia, M., & Kartini, H. A. (2011). Analisis Variasi Waktu dan Kecepatan Pengaduk pada Proses Adsorpsi Limbah Logam Berat dengan Arang Aktif. Info Teknik, Vol. 12, No. 1, 11-20
Utari, W. dkk. (2013). Efektifitas Karbon Aktif dalam Menurunkan Kadar Bilangan Peroksida dan Penjernihan Warna pada Minyak Goreng Bekas. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Viantini Frima & Yustinah. (2015). Pengaruh Temperatur Pada Proses Pemurnian Minyak Goreng Bekas Dengan Buah Mengkudu. Jakarta:Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Wannahari, R, N,. (2012). Reduction of Peroxide Value in Used Palm Cooking Oil Using Bagasse Adsorbent. American International Journal of Contemporary Research. Vol. 2, No. 1.
Yeni (2014, September) Bahaya Minyak Jelantah Bagi Kesehatan, http://www.jeniusz.wordpress.com.,
Yoseva, P. L., Muchtar, A., & Sophia, H. (2015). Pemanfaatan Limbah Ampas Tebu sebagai Adsorben untuk Peningkatan Kualitas Air Gambut. JOM FMIPA Volume 2 No. 1, 56-63.
Yulia, E., Mulyati, A. H., & Nuraeni, F. (t.thn.). Kualitas Minyak Goreng Curah yang Berada di Pasar Tradisional di Daerah Jabotabek pada Berbagai Penyimapanan. Bogor: Universitas Pakuan
Yustinah. (2015). Pengaruh Konsentrasi Aktivator NaOH Pada Proses Pembuatan Arang Aktif Terhadap Kualitas Minyak Bekas Setelah Proses Pemurnian. Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2015. ISSN:2407-1846.
Zhang, Q., Saleh, A. S., Chen, J., & Shen, Q. (2012). Chemical Alterations Taken Place During Deep-Fat Fying Based on Certain Reaction Products : A Review. Chemistry and Physics of Lipids, 662-681.
Zulfa Aditya. (2011). Uji Adsorpsi Gas Karbon Monoksida (CO) Menggunakan Zeolit Alam Malang dan Lampung. Depok:Universitas Indonesia.
Published
2019-08-01
How to Cite
Sera, R., Lesmana, D., & Maharani, A. (2019). The Influence Of Temperature and Contact Time On Waste Cooking Oil’s Adsorption Using Bagasse Adsorbent. Inovasi Pembangunan : Jurnal Kelitbangan, 7(2), 181. https://doi.org/10.35450/jip.v7i2.131
Issue
Section
Articles
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shell be assigned to Development Innovation: Jurnal Kelitbangan (JIP) , Balitbangda Provinsi Lampung as publisher of the journal.
Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms and any other similar reproductions, as well as translations, the reproduction of any part of this journal, its storeage in databases and its transmission by any form or media. such as electronic, electrostatic and mechanical copies, photocopies, recordings, magnetic media, etc.
